Jakarta, 2 Oktober
2012
Setelah beberapa
tahun lalu sempat menjadi perbincangan karena negara tetangga mengklaim bahwa
batik adalah HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) mereka, kini batik telah resmi
sebagai warisan budaya Indonesia. Hal tersebut merupakan ketetapan UNESCO pada
tanggal 2 Oktober 2009. Oleh karena itulah setiap tanggal 2 Oktober kita dengan
bangga memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional Indonesia. Horrey!
Dulu batik jarang
sekali digunakan oleh masyarakat Indonesia. Batik jaman dulu memang mempunyai
model dan motif yang terkesan resmi. Lebih – lebih dahulu dan dahulunya lagi,
batik hanya digunakan sebagai kain Jarik (semacam rok panjang khas Jawa) yang
dipadukan dengan kebaya. Jadi tidak heran memang jika kita begitu menjauhi kain
ini. Namun sekarang Alhamdulillah (ini benar-benar salah satu puji syukur saya)
akhirnya batik bisa diimprovisasi menjadi
model dan motif yang modern serta membuat modis bagi yang memakainya.
Saya yakin setiap
masyarakat Indonesia pernah mengenakan batik semasa hidupnya, baik untuk model
kemeja (laki – laki maupun perempuan), rok, dress, kaos, tas, atau bahkan
sepatu. Iyalah, harus! Bagaimana tidak, artis – artis Hollywood saja banyak
sekali yang mengagumi batik. Sebut saja Jessica Alba, Rachel Bilson, Julia
Robert, Paris Hilton, dan Adele terlihat memakai batik di beberapa acara
mereka.
Kita sering
menggunakan hingga membangga-banggakan batik sebagai warisan nenek moyang kita.
Begitu akrab lah kita sama batik, akrab sekali. Namun, banyak mungkin yang
belum tahu bahwa tidak semua kain bercorak batik itu bisa disebut batik. Naaaah
lo, bingung kan?!
Jadi begini, menurut
info yang saya dapatkan, yaitu mengutip di salah satu media sosial yang menyebutkan
bahwa Dr. Ir. Indra Tjahjani, SS, MLA, MMSI (seorang pemerhati batik)
mengatakan, “batik merupakan proses mengubah kain dari yang tadinya berwarna
putih hingga penuh warna dan motif dengan menggunakan malam serta dikerjakan
secara tradisional. Jadi, dari sekian banyak cara pembuatan batik, yang disebut
batik adalah batik tulis”. Selama ini terdapat 3 macam batik berdasarkan
pembuatannya, yaitu batik tulis, cap, dan printing.
Lain halnya dengan batik tulis, pembuatan batik cap dan printing tidak menggunakan malam.
Kata batik sendiri
berasal dari gabungan 2 kata bahasa Jawa, yaitu ‘amba’ yang berarti menulis dan
‘titik’ yang artinya titik juga. Berarti sudah jelas kan teman-teman, mengapa
tidak semua kain bercorak batik bisa disebut batik yah.
Batik tulis dibuat
menggunakan tangan dengan beberapa alat bantu seperti canting, wajan, gawangan,
jegol. Karena pembuatannya yang rumit, batik tulis mempunyai nilai yang tinggi
dibandingkan batik lainnya. Kualitas yang dihasilkan pun lebih tinggi, tidak
cepat pudar ketika berulang kali dicuci.
Sudah sepatutnya
memang kita bangga akan kekayaan budaya Indonesia. Tidak hanya tempat wisata,
makanan, bahasa, suku, bahkan batik pun di setiap daerah mempunyai ciri khas
masing-masing yang sangat unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar